Sistem Trading

MA : SMA atau EMA

Simple Moving Average (SMA)

Simple Moving Average (SMA) ini merupakan MA yang paling sederhana. Ya, sesuai dengan namanya: simple. Tapi jangan remehkan kemampuan si SMA yang sederhana ini, karena dengan penggunaan yang tepat ia pun bisa menuntun Anda untuk mengenali pergerakan harga.

Jika Anda menggunakan SMA 50 di grafik 1 jam-an, maka SMA 50 yang Anda lihat adalah hasil dari penjumlahan 50 harga penutupan terakhir, lalu hasil penjumlahan itu dibagi lagi dengan 50. Dari perhitungan itulah Anda bisa memperoleh nilai rata-rata dari harga penutupan dalam 50 jam terakhir.

Sudah dapat gambarannya kan? Oke, kita lanjutkan.

Seperti yang telah disampaikan di awal tadi: MA “memperhalus” pergerakan harga. Semakin besar periode yang digunakan maka semakin “halus” pula MA yang dihasilkan. Semakin halus MA yang dihasilkan maka akan semakin lambat ia bereaksi terhadap pergerakan harga.


Exponential Moving Average (EMA)

Perhitungan EMA tidaklah sesederhana SMA. EMA memberikan bobot yang lebih dalam perhitungan harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu. Efeknya adalah EMA cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan harga , sehingga EMA bergerak sedikit lebih agresif daripada SMA. Ini artinya EMA lebih merepresentasikan pergerakan harga (price action) daripada SMA. Dengan kata lain, EMA lebih menggambarkan apa yang terjadi di pasar saat ini.

SMA atau EMA?

Mungkin sekarang Anda akan berteriak, “Jadi yang mana yang harus saya pakai? SMA atau EMA?” Hehe… jangan bingung ya. EMA maupun SMA memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Kita bahas satu per satu.

Kalau Anda adalah trader yang agresif dan ingin menggunakan MA yang bereaksi cepat terhadap pergerakan harga, maka EMA merupakan pilihan yang tepat. EMA bisa membantu Anda menangkap peluang lebih cepat dibandingkan SMA. Dengan demikian profit yang bisa Anda dapatkan tentunya akan lebih besar pula. Namun kekurangannya adalah Anda bisa saja terjebak oleh fake signal (sinyal palsu) yang diberikan oleh EMA.

Nah, SMA sendiri adalah kebalikan dari EMA. SMA bereaksi lebih lamban pada pergerakan harga daripada EMA. Dengan demikian, peluang yang diberikan pun akan lebih lambat muncul. Artinya, profit yang dihasilkan pun akan lebih kecil. Namun kemungkinan terjebak oleh fake signal lebih kecil.

Jadi pilih yang mana? Terserah Anda. Ya, benar-benar terserah Anda. Anda sudah tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing MA. Pilih yang sesuai dengan karakter Anda.

0 250

    GABUNG SEKARANG !

    5 Anggota Terbaru

    Copyright 2016-2024 by Forex Rebate